Tangerang, Kabarnusa24.com — Plt. Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, mengatakan bahwa guru merupakan unsur utama dalam pendidikan. Keberadaannya sebagai sentral dari semua unsur pendidikan seperti sarana prasarana, kurikulum, dan lain-lain. Demikian dikatakannya di hadapan 60 peserta Rapat Koordinasi GTK Madrasah di Tengerang, Selasa (28/5/2024).
“Keberadaan guru itu menjadi unsur paling penting dalam pendidikan. Sarana prasarana boleh minimal atau buruk. Misalnya, kondisi bangku sudah rusak, papan tulis usang, dan lain sebagainya. Bahkan saat saya di madrasah, bangkunya dari kayu kapuk atau randu. Tetapi keberadaan guru yang berkompeten tidak bisa dielakkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Staf Ahli Menag bidang Hukum ini menyampaikan best practice sosok ulama besar Islam Imam Al-Ghazali sebagai sebuah produk pendidikan zaman dulu dengan segala keterbatasan sarana, dan itu berbeda dengan saat ini.
“Coba lihat bagaimana Imam Al Ghazali, tokoh ulama yang hebat. Beliau pernah menjabat sebagai rektor kampus Nidzamiyyah. Sosok beliau yang hebat dengan karya-karya akademik top justru dilahirkan dari keterbatasan perangkat pendidikan, termasuk sumber-sumber belajar yang terbatas. Namun saya yakin beliau belajar kepada para guru-gurunya yang hebat,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Direktorat GTK Madrasah dan para pejabat di Kanwil Kemenag Provinsi yang diberikan tugas membina para guru madrasah diminta lebih intensif membina guru agar terus meningkatkan kompetensi mereka.
“Direktorat GTK Madrsah dan Bapak dan ibu para Kepala Bidang Pendidikan Madrasah atau Katim Guru di Kanwil Kemenag provinsi jangan pernah berhenti untuk membina guru. Pastikan bahwa guru harus terus update kompetensinya karena perkembangan sosial dan keilmuan tidak pernah berhenti,” pesannya.
Menyinggung soal kesejahteraan guru madrasah, Abu Rokhmad mengatakan bahwa pihaknya terus mengusahakan adanya keberimbangan dan bertambahnya anggaran pendidikan madrasah.
“Selama anggaran itu ada buat tunjangan para guru madrasah, sedikitpun kami tidak pernah menunda untuk mencairkan. Gus Menteri sangat konsen terhadap kesejahteraan guru, khususnya guru madrasah. Hanya saja setiap kita menyelesaikan satu masalah, kemudian muncul masalah yang lain. Jadi kita tidak seperti pegadaian. Tapi itulah kehidupan. Wajar saja sebagai manusia”, tuturnya dengan sedikit bercanda.
Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, para Kasubdit dan Katim pada Direktorat Madrasah, Kepala Bidang Penmad, Katim Guru dan Tendik pada Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.
Sumber: Kemenag RI