Materi Khutbah Jumat Singkat:
Urgensi Ibadah Kurban Bagi Umat Islam
Kabarnusa24.com,-
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala, dengan nikmat-Nya dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini, menunaikan shalat Jumat secara berjamaah.
Kedua kalinya,shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama sempurna ini kepada umat manusia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga ajal menjemput.
Khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa.
Yaitu senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Karena sebaik-baik bekal kita kelak untuk menuju Allah Ta’ala adalah dengan ketakwaan.
Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah
Ibadah kurban merupakan bukti cinta seseorang kepada Allah, Rasul-Nya, dan syariat Islam. Demikian itu karena kecintaan kepada Allah membutuhkan bukti nyata. Bukti tersebut yaitu kita mengikuti dan melaksanakan segala syariat yang Rasulullah tetapkan.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 31,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad),‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Selain syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, ibadah kurban sendiri telah ada semenjak generasi pertama anak Adam. Pada saat itu Qabil dan Habil, kedua anak kandung Nabi Adam, mempersembahkan kurban atas apa yang mereka miliki.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Maidah: 27,
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata,‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata,‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.’”
Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah
Teladan dari Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam
Selain dari pengorbanan yang dilakukan oleh generasi awal manusia di dunia, sejarah kurban yang dilakukan umat Islam pun tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, seorang nabi yang amat bertakwa.
Di mana Nabi Ibrahim benar-benar menjalankan perintah Allah Ta’ala, meskipun perintah tersebut di luar kebiasaan dan nalar manusia, yaitu menyembelih anaknya sendiri.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat Ash-Shaffat ayat 103—105,
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِيْنِ، وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيْمُ، قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ
“Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya),(untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia,‘Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Urgensi Ibadah Kurban Bagi Umat Islam
Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah
Dari kisah Qabil dan Habil serta kisah Nabi Ibrahim tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurban merupakan ibadah yang bernilai sangat tinggi. Sehingga, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berkurban sebagai bukti akan kecintaan dan ketakwaan mereka kepada-Nya.
Untuk itu setidaknya ada tiga urgensi kenapa kita perlu berkurban.
Pertama: Sebagai Bukti Ketakwaan
Keimanan serta ketakwaan seseorang tentu membutuhkan bukti nyata, yaitu berupa pengorbanan yang dilakukan. Untuk itu, syariat kurban merupakan bukti ketakwaan seseorang, dan melaksanakannya pun harus dilandasi dengan keimanan serta ketakwaan kepada Allah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat al-Hajj ayat 37,
لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.”
Kedua: Sebagai Bentuk Rasa Syukur
Bentuk rasa syukur seseorang atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan adalah dengan cara menggunakan nikmat tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Untuk itu, kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah karuniakan pada diri kita, baik yang terlihat, seperti mata, telinga, tangan, dan kaki ataupun yang tidak terlihat, seperti pembuluh darah, syaraf, dan sel merupakan nikmat yang patut untuk kita syukuri.
Sehingga dengan melakukan ibadah kurban, seakan-akan kita telah menyukuri seluruh nikmat yang Allah karuniakan pada diri kita, karena binatang memiliki organ tubuh sebagaimana yang kita miliki.
Bahkan terkait ibadah kurban sebagai rasa syukur ini, Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Kausar ayat 1—2,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Rabbmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”
Ketiga: Menumbuhkan Jiwa Sosial
Berkurban tidak hanya ibadah yang terkait hubungan manusia dengan Allah saja. Melainkan, ia juga ibadah yang bersifat sosial sehingga akan menumbuhkan sifat saling berbagai dan menghilangkan sifat rakus serta tamak.
Untuk itu, dengan berkurban seseorang seakan-akan telah menyembelih sifat tamak dan rakus yang terdapat dalam diri binatang. Sehingga, ibadah kurban sangat penting untuk kita laksanakan, khususnya bagi yang memiliki harta untuk membeli binatang sembelihan, baik kambing, sapi, maupun unta.
Terkait pentingnya ibadah kurban ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, hadits riwayat Ibnu Majah nomor 3123 dan Ahmad nomor 8273,
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Siapa yang memiliki kelapangan rezeki, tetapi tidak berkurban maka janganlah dia mendekati lapangan tempat shalat kami.”
Jamaah sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah
Demikian materi khutbah Jumat urgensi ibadah kurban bagi umat Islam yang perlu untuk kita ketahui bersama. Yaitu (1) sebagai bukti kecintaan serta ketakwaan, (2) sebagai bentuk rasa syukur, dan (3) untuk menumbuhkan jiwa sosial serta mengikis sifat rakus dan tamak.
Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita untuk bisa berkurban pada tahun ini, aamiin ya Rabb.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا
اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ، وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
Pemateri: Amir Sahidin, M.Ag.
Pengajar PPTQ Ibnu Mas’ud, Purbalingga
Sumber: Materi Khutbah Jum’at dakwah.id