Tutup
BeritaBisnisDaerahKesehatan

“Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Bandung, Dinkes: Jangan Ragu Bertanya ke Puskesmas”

2
×

“Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Bandung, Dinkes: Jangan Ragu Bertanya ke Puskesmas”

Sebarkan artikel ini
"Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Bandung, Dinkes: Jangan Ragu Bertanya ke Puskesmas"

Bandung Kabarnusa24.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menyosialisasikan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi warga yang berulang tahun.

Usai peresmian Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pustu Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengimbau, masyarakat untuk tidak ragu bertanya langsung ke puskesmas apabila mengalami kendala, terutama terkait penggunaan Aplikasi Satu Sehat sebagai sistem notifikasi dan pencatatan hasil pemeriksaan.

"Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Bandung, Dinkes: Jangan Ragu Bertanya ke Puskesmas"

“Terpenting download (aplikasi) dulu Satu Sehat. Kalau masih bingung, datang saja ke puskesmas, minta penjelasan. Kami siap melayani meskipun pencatatannya masih manual untuk sementara ini,” ujar Anhar, Selasa 3 Februari 2025.

Kata Anhar, ke depannya, peserta PKG akan menerima notifikasi otomatis melalui WhatsApp dan Aplikasi Satu Sehat pada hari ulang tahunnya, mengingatkan mereka untuk datang ke puskesmas terdekat. Namun, bagi yang belum memiliki aplikasi, tetap bisa datang langsung untuk mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan.

Saat ini, sistem pencatatan masih dilakukan secara manual, tetapi Dinkes Kota Bandung memastikan bahwa semua data akan terdokumentasi dan nantinya terintegrasi dalam aplikasi, mirip dengan sistem pencatatan sertifikat vaksin saat pandemi Covid-19.

“Kemenkes masih menyempurnakan sistemnya. Nantinya, hasil pemeriksaan juga bisa diakses langsung melalui aplikasi,” jelasnya.

Terkait hal teknis lainnya, Dinkes Kota Bandung menyebut nantinya disiapkan jalur khusus bagi peserta PKG di puskesmas. Namun, skema pelaksanaannya dapat bervariasi, tergantung kapasitas fasilitas kesehatan masing-masing.

“Di puskesmas besar yang SDM-nya cukup, layanan bisa berjalan lebih fleksibel. Namun, di puskesmas kecil, mungkin perlu diatur jadwalnya, misalnya pemeriksaan umum pagi hari dan PKG dimulai setelahnya, sekitar pukul 12.00 WIB atau 13.00 WIB,” kata Anhar.

"Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Bandung, Dinkes: Jangan Ragu Bertanya ke Puskesmas"

Selain pemeriksaan fisik dan darah, PKG juga mencakup pemeriksaan kesehatan mental, mata, dan telinga. Meskipun belum disimulasikan secara penuh, Anhar menegaskan bahwa aspek ini akan menjadi bagian penting dari layanan kesehatan preventif.

Disisi lain, Anhar mengakui, salah satu tantangan terbesar dalam pelaksanaan PKG adalah ketersediaan SDM. Saat ini, simulasi awal menunjukkan, setidaknya lima tenaga medis diperlukan di setiap puskesmas untuk memastikan pelayanan berjalan lancar.

“Kalau masyarakat sudah terbiasa dan program ini berjalan optimal, bisa saja seluruh warga Kota Bandung datang ke fasilitas kesehatan setiap tahunnya untuk diperiksa. Itu berarti kita butuh SDM yang lebih banyak,” jelasnya.

Dinkes Kota Bandung sedang menguji coba selama seminggu untuk mengevaluasi respons masyarakat dan efektivitas pelaksanaan di berbagai puskesmas. Jika ada puskesmas dengan tingkat partisipasi tinggi, jadwal layanan bisa diperpanjang atau SDM akan ditambah.

“Kami ingin semua warga mendapat kesempatan yang sama untuk diperiksa. Semakin banyak yang memanfaatkan layanan ini, semakin baik untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” tuturnya. Fajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *