Kabarnusa24.com | BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan percepatan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) pada tahun 2025. Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan bahwa program ini menjadi prioritas utama untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat.
“Pemkab Bekasi berkomitmen memperbaiki rumah tidak layak huni agar masyarakat dapat tinggal di tempat yang lebih aman dan sehat,” ujar Bupati Ade saat membuka sosialisasi pembangunan Rutilahu dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD-S) di Gedung Wibawa Mukti, Rabu (12/03/2025).
Pada tahun anggaran 2025, Pemkab Bekasi mengalokasikan Rp1,4 miliar untuk memperbaiki 70 unit rumah di kawasan kumuh yang tersebar di empat desa dan dua kecamatan. Selain itu, sebanyak 1.600 unit rumah di luar kawasan kumuh yang tersebar di 32 desa dan 17 kecamatan juga akan diperbaiki.
Sejak 2019, program ini telah merenovasi 12.246 unit rumah dan akan terus berlanjut. Bupati Ade mengajak seluruh pihak, termasuk perangkat daerah, camat, dan kepala desa, untuk bekerja sama menyukseskan program tersebut.
Selain perbaikan Rutilahu, Pemkab Bekasi juga meningkatkan kualitas sanitasi melalui pembangunan SPALD-S. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan), Nur Chaidir, menjelaskan bahwa sistem ini bertujuan mengolah limbah domestik langsung dari sumbernya agar lebih ramah lingkungan dan sehat.
Dengan percepatan perbaikan Rutilahu dan peningkatan infrastruktur sanitasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Program ini tidak hanya bertujuan menyediakan hunian yang lebih layak dan sehat, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi berbagai pihak, diharapkan setiap warga yang membutuhkan dapat merasakan manfaat nyata dari program ini, sehingga kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Kabupaten Bekasi terus meningkat di masa depan.
[Diskominfosantik Kabupaten Bekasi]