Tutup
Religi

9 Alasan Umat Islam Wajib Bela Palestina

2
×

9 Alasan Umat Islam Wajib Bela Palestina

Sebarkan artikel ini
9 Alasan Umat Islam Wajib Bela Palestina
Foto gogel Suasana perang di Palestina.

9 Alasan Umat Islam Wajib Bela Palestina

KABARNUSA24.COM,- Hari-hari terakhir ini, kita disuguhi tontonan yang begitu menyayat dan mengiris hati kita. Bagaimana tidak. Di era modern yang katanya penjajahan di atas muka bumi telah dihapuskan, kaum Zionis Israel dengan leluasa seenaknya saja menjajah bumi Palestina dan menindas rakyat di sana.

Serangan demi serangan terus dilancarkan kepada rakyat yang tidak berdosa. Ribuan nyawa rakyat Palestina telah menjadi korban kekejian dan kebiadaban mereka.

Sebagai umat Islam tentu kita mencintai dan membela Palestina. Palestina bukanlah negeri biasa. Palestina memiliki sejarah panjang yang menjadikannya selalu bersemayam di hati setiap Mukmin.

Ada sembilan alasan kenapa kita harus mencintai dan membela Palestina :

Pertama, di sana terdapat Masjid al-Aqsha, masjid tertua di dunia setelah Masjid al-Haram. Dibangun pertama kali oleh Nabi Adam ‘alaihis salam empat puluh tahun setelah beliau membangun Masjid al-Haram.

Kedua, Masjid al-Aqsha yang berada di kota Baitul Maqdis, Palestina pernah menjadi kiblat shalat selama tujuh belas bulan setelah Rasulullah shallallahu ‘alaih wasallam berhijrah dari Makkah ke Madinah.

Ketiga, Masjid al-Aqsha yang berada di kota Baitul Maqdis, Palestina adalah titik akhir perjalanan Isra’ dan titik awal perjalanan Mi’raj. Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di sanalah Baginda Nabi melakukan shalat berjamaah mengimami seluruh nabi dan rasul, mulai Nabi Adam ‘alaihis salam hingga Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.

Keempat, Palestina adalah negeri para nabi dan rasul. Banyak sekali para nabi dan rasul yang pernah tinggal dan berdakwah menyebarkan Islam di sana. Di antaranya adalah Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, Nabi Luth, Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Nabi Zakariyya, Nabi Yahya, Nabi ‘Isa dan nabi-nabi yang diutus oleh Allah untuk Bani Israil yang jumlahnya sangat banyak.

Kelima, di sana terdapat Kota Baitul Maqdis, ardhul mahsyar wal mansyar, tempat dikumpulkannya seluruh manusia menjelang hari kiamat yang masih hidup kala itu.

Keenam, di sanalah Dajjal akan terbunuh di tangan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam.

Ketujuh, Palestina adalah bagian dari daratan Syam yang didoakan berkah oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam doanya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا

Artinya: “Ya Allah, berkahilah negeri Syam dan Yaman.”

Kedelapan, banyak sekali para sahabat yang pernah berdakwah, menyebarkan dan mengajarkan Islam di sana. Di antara mereka adalah ‘Ubadah bin ash Shamit, Syaddad bin Aus, Usamah bin Zaid bin Haritsah, Watsilah bin al Asqa’, Dihyah al Kalbiy, Aus bin ash Shamit, Mas’ud bin Aus dan masih banyak lagi yang lain.

Kesembilan, Palestina telah melahirkan ribuan ulama dan tokoh-tokoh Islam terkemuka yang berkhidmah untuk Islam.

Tercatat para ulama yang lahir atau pernah tinggal di Palestina adalah Imam Malik bin Dinar, Imam Sufyan ats-Tsauri, Imam Ibnu Syihab az-Zuhri, Imam asy-Syafi’I, dan masih banyak lagi yang lain.

Oleh karena itulah, Sultan Mahmud Nuruddin Zanki pernah mengucapkan sebuah perkataan yang fenomenal: “Aku malu kepada Allah untuk tersenyum sedangkan Baitul Maqdis masih terjajah.”

Sultan Abdul Hamid II bahkan pernah mengatakan: “Saya tidak akan menjual sejengkal tanah pun dari bumi Palestina.”

Beliau katakan itu dengan tegas dan penuh keberanian pada saat menolak sogokan uang dalam jumlah sangat besar dari orang-orang Zionis Yahudi yang ingin menempati sebagian wilayah Palestina.

Tidak kalah fenomenal adalah Sultan Shalahuddun al-Ayyubi. Didorong oleh kecintaannya yang mendalam kepada bumi Palestina, pada tanggal 27 Rajab 583 H, beliau berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Baitul Maqdis, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang.

Akan tetapi yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah.

Kesatuan hati antarumat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak akan dikalahkan oleh siapa pun. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap juru adzan di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy’ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.

Lantas, apa yang dapat kita lakukan untuk saudara-saudara kita di Palestina? Berjihad membantu mereka secara fisik melawan para penjajah, jelas kita tidak mampu. Yang dapat kita lakukan adalah mengulurkan bantuan dana untuk meringankan penderitaan mereka. Minimal, kita bantu mereka dengan doa. Karena doa adalah senjata seorang Mukmin.

 

Sumber: Kutipan Ulasan Materi Dakwah Khutbah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *