Sosialisasi dan Fasilitasi Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri di Kabupaten Lumajang
Lumajang, kabarnusa.24.Com – Selasa,28/11/2023. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan PT. Sucofindo menyelenggarakan acara Sosialisasi Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Layanan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi Industri Potensial Kabupaten Lumajang di Hall Hotel Gajah Mada,Jalan Panglima Sudirman, dibuka secara resmi di buka oleh perwakilan diperindak Ari Setiawan,ST.
Ari menekankan pentingnya sosialisasi Sertifikasi TKDN ini, terutama bagi entitas industri mikro, kecil, dan menengah, karena TKDN telah menjadi perintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Peningkatan TKDN akan memperkuat keuangan negara dan mendorong penggunaan produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
“Dan ini juga untuk menguatkan keuangan negara, jadi kalau orang Indonesia belilah produk-produk dalam negeri, supaya kita dari kita oleh kita, uangnya tidak dibelikan untuk impor, jadi cadangan devisa kita tidak lepas dari kita,” ungkap Ari.
Ari berharap Bimtek ini bisa dipahami oleh semua pihak, adanya sertifikasi TKDN, diyakini untuk membangun kekuatan bangsa, dan untuk memberikan kepastian bahwa kita bisa mempunyai semangat untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
Dalam acara tersebut, Kepala cabang Perdagangan Industri dan Kelautan PT. Sucofindo, Eddy Subiyanto mengungkapkan “Dukungannya terhadap program tersebut. Menurutnya, TKDN adalah instrumen technical barrier yang efektif untuk mengurangi produk impor dan mendorong investasi di Indonesia. PT. Sucofindo berperan memberikan pelatihan, pendampingan, dan proses sertifikasi bagi industri kecil dan menengah di Kabupaten Lumajang.
“Kedua, untuk yang selamanya impor dengan adanya program TKDN produk-produk tersebut tersebut atau perusahaan-perusahaan yang membuat produk tersebut bisa melakukan investasi di Indonesia,” ungkap Eddy.
Ia menerangkan, melalui Bimtek dan Layanan Sertifikasi TKDN ini, pihaknya akan memberikan beberapa fasilitas kepada para industri mulai dari pemberian pelatihan, pendampingan saat proses-proses sertifikasi, hingga mengawal proses penerbitan sertifikat di Kemenperin.
“Harapannya tentunya industri kecil atau UKM yang ada di Kabupaten Lumajang bisa berkembang dengan sudah tersertifikasinya TKDN, bisa mempunyai daya saing, dan itu menjadi program dan kebanggaan dari Kabupaten Lumajang itu sendiri,” ungkap Eddy.
Acara tersebut dihadiri 35 peserta, termasuk perwakilan dari berbagai instansi pemerintah, asosiasi industri, dan pelaku usaha. Proses sertifikasi TKDN akan berlangsung selama sekitar 4 bulan dengan melibatkan kurasi peserta, pendampingan, verifikasi lapangan oleh surveyor di PT. Sucofindo, dan akhirnya ada 18 industri yang akan mendapatkan sertifikasi TKDN.
Ia mengungkapkan kegiatan ini digelar dalam rangka memperkenalkan pentingnya sertifikasi TKDN, sebagai salah satu syarat dalam rangka pemenuhan standar belanja, dan dalam rangka percepatan penggunaan produk dalam negeri. Diharapkan para penyedia jasa, para pelaku usaha, itu memiliki sertifikat ini, sehingga yang bersangkutan mampu bersaing, dan khususnya di dalam penyediaan barang dan jasa milik pemerintah.
“Setelah TKDN nanti ada halal, kalau untuk halal itu sejumlah 100 sertifikat, kemudian juga ada layanan gratis bagi industri kecil,” ungkap Eddy.
Memgutip amanat Ari Setiawan juga mengimbau seluruh jajaran pemerintah daerah hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendukung penggunaan produk dalam negeri dan meminimalisir produk impor. Dengan sertifikasi TKDN, diharapkan industri kecil dan menengah di Kabupaten Lumajang dapat bersaing lebih baik dan menjadi kebanggaan daerah.
“Sehingga tugas kami tentu saja menyiapkan para pelaku usaha, untuk lebih memiliki kualitas dan daya saing, sehingga memberikan daya tarik bagi para konsumen, termasuk juga bagi para pemerintah untuk bisa berbelanja atau membeli produk-produk di dalam negeri khususnya di kabupaten Lumajang,”ungkap Ari .
Ia berharap melalui sosialisasi ini semua peserta lebih mengetahui, memahami, dan memiliki semangat bersama-sama untuk betul-betul bisa memajukan potensi unggulan Kabupaten Lumajang yang dimulai dari penyiapan pengelolaan sumber daya, pemenuhan standar seperti Standar Nasional Indonesia (SNI), memperhatikan keamanan produknya, hingga pemenuhan tingkat komponen dalam negerinya.
“Sehingga yang bersangkutan mampu bersaing di dalam seleksi ataupun di dalam e-catalogue, di dalam penyediaan dan pengadaan barang dan jasa, khususnya milik pemerintah, bahkan juga milik BUMD,” ungkapnya.
Acara Sosialisasi Bimtek dan Layanan Sertifikasi TKDN ini juga mendapat apresiasi dari Eddy bahwa kegiatan tersebut membantu para pelaku usaha untuk mengetahui komponen produknya dan memastikan persentase komponen dalam negeri yang digunakan. (D.S)