PALI-Sumatra Selatan
Kabarnussa24.com
Berawal dari informasi masyarakat bahwa ada semburan minyak mentah yang Cemari Lahan milik warga, diduga akibat kebocoran pipa line transper minyak stasiun pengumpul minyak (sp3) menujuh stasiun pengumpul minyak (sp2) Milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field, di wilayah Desa Betung Selatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir ( PALI), Sumatra Selatan.
Berdasarkan temuan awak media dilapangan terdapat titik kebocoran minyak yang diduga milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field, bahkan karyawannya yang sedang bekerja memperbaiki dan membersihkan sisa dari semburan minyak, masih tampak jelas terlihat berwarna hitam pekat dan berbau menyengat di kebun karet milik warga, dan aliran sungai.
Terlihat juga beberapa mobil dan kantong plastik berwarna putih yang berisi, masih tergeletak di pinggir kebun karet warga, isi kantong plastik tersebut sisa dari pembersihan bekas minyak yang bocor tersebut, Kamis (07/12/2023).
Saat dibincangi awak media di lokasi, Hadi Selaku pengawas lapangan mengatakan, benar telah terjadi kebocoran pipa penyalur atau line transfer dari sp3 menujuh sp2 yang dikarenakan korosi
“iya ini kebocoran karena korosi yang terjadi sejak dari tanggal 02/12/2023 kamaren tatapi sudah kami tambal (klem) hari ini terjadi lagi kebocoran ditempat lain, kami dari pihak perusahaan sudah berupaya untuk memperbaiki kebocoran,pembersihan lahan dan penyisipan pipa yang baru,”paparnya
“Dan juga pihak korban atau pemilik lahan sudah kami hubungi, akan untuk mengganti kerugian mereka,”ujarnya
Tak samapai disitu tim investigasi mediapun langsung menghubungi Rista Melalui Via whastApp, selaku Humas PT.Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field, ia mengatakan terkait permasalahan tersebut kami akan memberikan stetmen lansung dari menajemen perushaan, balasnya dalam pesan singkat
Bahkan Tim investigasi kami juga menghubungi Detta Presetiyo selaku Humas PT pertamina Hulu rokan zona 4 Adera Field, tapi sampai saat ini tidak menjawab atas konfirmasi dari kami,
Terpisah, Saparudin Ketua Umum LSM Pengawal Merah Putih (PMP), Menyayangkan akibat kelalaian dari pihak perusahaan sampai menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan ekosistem, seharusnya pihak perusahaan memperhatikan kondisi pipa minyak yang sudah tidak layak lagi untuk digunakan,
“Saya menyayangkan kebocoran minyak ini disebabkan oleh korosi, juga terlihat dari kondisi pipanya sudah berkarat termakan usia dan di duga sudah tidak layak lagi untuk dipergunakan, dan seharusnya diganti dengan pipa yang baru,”ungkap Saparudin
Sambungnya lagi, ”Kalau cuma sebatas di tambal atau klim dan penyisipan tidaklah menjamin untuk kekuatannya, Kalau tidak secepat nya diganti baru dikhawatirkan akan terjadi lagi korosi, dan sangat berdampak kerusakan pada lingkungan,”ujarnya
Lebih lanjut Ketua LSM PMP mengatakan akan menyampaikan pencemaran itu ke instansi terkait, seperti DLH PALI, DLH Provinsi Sumatera Selatan dan akan di tembuskan pada SKK Migas dan Mentri ESDM agar ada tindak lanjut terhadap permasalahan ini, karna menurut nya sisa dari semburan minyak ini mengandung Bahan Beracun Berbahaya (B3),”tutupnya.
