Kabarusa24.com – Beberapa produsen ban, salah satunya Michelin, siap memproduksi ban tanpa udara atau Unique Puncture-proof Tire System (Uptis).
Perusahaan ban asal Prancis itu bahkan telah menetapkan target produksi pada tahun 2024 dan mulai menjual ke pasar satu tahun setelahnya.
Selain Michelin, produsen ban asal Jepang, Bridgestone, juga akan memasarkan ban tanpa udara dengan target konsumen perusahaan bus dan kendaraan niaga lain.
Melansir pada Senin (9/1/2023), dan dikutip dari https://www.nesiatimes.com.
ban tanpa udara mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan.
Salah satu kelemahannya adalah harga ban tanpa udara relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga ban konvensional.
Harga ban tanpa udara di kisaran US$40 hingga US$65 atau sekitar Rp622 ribu sampai Rp2 juta per ban (kurs Rp15.568).
Selain itu, ban tanpa udara juga memiliki masalah estetika yang cukup menjadi pertimbangan.
Ban yang didesain menyatu dengan pelek membuatnya tidak bisa diganti.
Namun tak perlu khawatir, ban tanpa udara yang menjadi terobosan teknologi otomotif ini juga memiliki banyak kelebihan.
Dengan menggunakan ban tanpa udara, pengendara tidak perlu takut bocor meski melindas objek tajam atau keras.
Ban akan membentuk lingkaran karena ditopang struktur khusus yang juga berfungsi meredam getaran dan hantaman permukaan jalan.
Kelebihan kedua yakni mobil bisa saja tidak perlu lagi membawa ban serep.
Hal itu bisa memengaruhi desain mobil karena lebih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan.
Tanpa membawa ban serep, beban mobil pun menjadi lebih ringan dan energi untuk berkendara lebih sedikit sehingga konsumsi bahan bakar berkurang.
Selanjutnya, 90 persen energi yang dikeluarkan diklaim hilang dalam putaran ban setiap terjadi perubahan bentuk akibat mengikuti kontur jalan.
Oleh karena itu, penggunaan ban tanpa udara dengan struktur yang lebih sederhana dapat memangkas persentase kehilangan energi tersebut.
Efisiensi energi ini akan membantu mobil merendahkan emisi gas karbondioksida yang dibuang melalui knalpot.
Terakhir, penggunaan ban tanpa udara juga akan mengurangi limbah ban.
Ban yang rusak karena bocor atau kehilangan tekanan serta penggunaan ban yang tidak biasa menyebabkan limbah seukuran 200 kali Menara Eiffel setiap tahunnya.
Dengan menggunakan ban tanpa udara, angka limbah tersebut bisa berkurang secara signifikan.
(Bes/Ita/AR).