Tutup
Kesehatan

Upaya Pengentasan Kemiskinan, Program Kemensos “PENA” Capai Gradusi 1.904 Penyandang Disabilitas

2
×

Upaya Pengentasan Kemiskinan, Program Kemensos “PENA” Capai Gradusi 1.904 Penyandang Disabilitas

Sebarkan artikel ini
Upaya Pengentasan Kemiskinan, Program Kemensos "PENA" Capai Gradusi 1.904 Penyandang Disabilitas

JAKARTA || KABARNUSA24.COM

Upaya pengentasan kemiskinan dan kemiskinan estrem di Indonesia terus dilakukan oleh Kementerian Sosial. Salah satunya, dengan program yaitu Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).

Penerima manfaat PENA diberikan pendampingan pengelolaan keuangan, cara menjual _online_, -_branding_, pengembangan usaha hingga dipantau pendapatan agar mencapai tertentu sehingga mereka akan digraduasi.

“Hari ini, kita sudah menggraduasi di April sebanyak 4.027. Sehingga, tahun ini jumlah KPM yang digraduasi sebanyak 15.287,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di Gedung Aneka Bhakti Jakarta, Rabu (08/05/2024).

Tahun lalu, Kemensos menggraduasi 10.073. Di mana, penerima manfaat sebelum mereka dinyatakan graduasi melewati pembinaan bagaimana cara peningkatan kualitas produk, pemasaran, _branding_ serta perizinan.

“Perizinan kita tangani agar lebih intens. Saya sampaikan bahwa ini bukan akhir, melainkan justru awal bagaimana cara kami menangani agar mereka bisa mandiri,” tandas Risma.

Selama menjalani proses untuk dinyatakan graduasi, pendamping memantau progres bulanan usaha yang dijalankan, pandapatan per bulan, perbandingan bulan lalu dan bulan sekarang dicatat dengan baik.

“Jika pendapatan stabil, baru kita berani mengeluarkan mereka atau digraduasi. Jadi, tidak sembarangan ada standarnya,” tandas Mensos.

Kemensos memberikan bantuan bagi PENA regular sebanyak 3.224, PENA berdikari, PENA komunitas serta PENA ATENSI sebanyak 4.558.

“PENA regular kita bantu fianansialnya, bagi PENA berdikari kita bantu tapi tidak sebesar yang regluer. Misalnya, kita menolong dari sakit keluarganya lalu ada di media dan media sosial. Kita ambil dan ajari keluarganya dan diberikan bantuan agar mereka berusaha,” tandasnya.

Untuk PENA komunitas ada di satu wilayah lalu ditangani, seperti perajin gula semut dan ada minyak kayu putih yang biasanya masyarakat di komunitas adat terpencil yang jauh dengan jumlah 223 komunitas.

“PENA bencana yaitu para korban bencana yang kita ajari selama di pengungsian ataupun yang sudah pindah rumah kita bantu untuk berusaha itu sebanyak 42 penerima manfaat, ” ungkap Mensos.

Terakhir, PENA vokasional di 31 sentra di seluruh Nusantara, yaitu mereka penyandang disabilitas dari tuna rungu dibantu untuk mendapatkan akses pekerjaan dan hingga kini sudah dinikmati oleh 328 orang.

“Hingga tahun 2024 kurang lebih yang khusus dari penyandang disabilitas sudah ada sebanyak 1.904 dan keluar dari penerima bansos atau dinyatakan telah graduasi,” pungkas Mensos.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *