Dalam awal tahun pelajaran dan kenaikan kelas siswa, disenyalir masih banyak sekolah yang membebani dan memberatkan Pihak orang tua murid dengan berbagai macam dalih, baik dengan dalih sumbangan ataupun pungutan, itu terbukti dari banyak nya keluhan para orang tua wali murid yang menuturkan kepada pihak media, dimana para orang tua wali murid masih harus mengeluarkan sejumlah biaya, seperti yang terjadi di wilayah kerja UPT Pendidikan Sukaresmi, para orang tua wali murid harus membeli Sampul raport dengan harga yang berbeda di tiap sekolahnya, dari mulai harga Rp. 35.000 SD Rp. 50.000, namun ketika akan dikonpermasi pihak sekolah, masih dalam suasana libur sekolah, dan ketika akan di Konpermasi Korwil Pendidikan Sukaresmi sedang tidak ada di tempat (10/7)
Menurut Ketua DPC PWDPI (Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia) Kabupaten Garut Asep. R (11/7) Melalu telepon Seluler Mengatakan, Pihak Sekolah tidak boleh Melakukan Pungutan Dalam Bentuk Apapun, Apalagi Penjualan Barang Kepada Siswa, Apalagi Sampul Raport, karena Untuk pengadaan Sampul Raport sudah di Kaper dari Dana Biaya Operasional Siswa ( BOS), Coba Saja Di cek di RHKS Sekolah, alokasi dana BOS, Setahu Saya Sampul Raport, Alat Tulis Siswa sudah teralokasi dari Dana Pemerintah Tersebut, Coba Cek Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.44 Tahun 2012, Dalam Peraturan tersebut menjelaskan Perbedaan Pungutan dan Sumbangan Sekolah, Agar lebih akurat coba dari temen temen media hasil temuan dilapangan, yang di Duga Menyalahi aturan, Kita Bareng Bareng Untuk Meminta Keterangan atau ber Audensi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan DPRD Bidang Pendikan Ke Komisi D. ujarnya.
( Team)
