Penulis : Rifqi Maulana S.H Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan (Kadivkumwas) Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA)
Aceh Timur – kabarnusa24.com.
sebuah daerah dengan sejarah panjang kebudayaan dan keislaman yang kaya, saat ini dihadapkan pada tantangan besar yang dapat merusak tatanan sosial dan demokrasi: intimidasi dan premanisme. Praktik-praktik ini tidak hanya mencederai keadilan, tetapi juga menciptakan rasa takut di tengah masyarakat, mengancam integritas demokrasi yang seharusnya menjadi hak setiap warga negara.
Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) hadir sebagai suara perlawanan terhadap ancaman ini.
Sebagai organisasi yang berkomitmen untuk menjaga keadilan sosial dan nilai-nilai demokrasi, SAPA mengutuk keras segala bentuk intimidasi dan premanisme di Aceh Timur. Intimidasi dan premanisme bukan hanya ancaman terhadap kebebasan individu, tetapi juga bentuk penghancuran terhadap esensi demokrasi itu sendiri.
Intimidasi, dalam bentuk ancaman fisik atau psikologis, sering digunakan untuk menekan pilihan masyarakat atau kandidat dalam kontestasi politik. Premanisme, yang berbentuk tindakan kekerasan atau kekuasaan paksa, sering kali menjadi alat kelompok tertentu untuk memaksakan kepentingan mereka. Fenomena ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai moral dan syariat Islam yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Aceh Timur.
Seruan untuk Masa Depan Aceh Timur
Intimidasi dan premanisme bukanlah jalan yang dapat diterima dalam proses demokrasi. Aceh Timur membutuhkan pemimpin yang lahir dari proses yang jujur dan adil, serta masyarakat yang bebas dari rasa takut. Dengan bersatu dan bertindak tegas, kita dapat memastikan bahwa demokrasi di Aceh Timur tetap berjalan sesuai dengan prinsip keadilan dan kedamaian.
Mari bersama kita lawan intimidasi dan premanisme demi Aceh Timur yang lebih baik, lebih damai, dan lebih bermartabat.