JAKARTA, Kabarnusa24.com — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai per Senin, 6 Januari 2025. Program Presiden Prabowo Subianto ini dimulai di 26 provinsi dengan 190 dapur yang beroperasi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresiasi terhadap program MBG tersebut yang dimulai hari ini. Menurut MUI, dimulainya program MBG merupakan tonggak bersejarah yang harus didukung semua pihak.
“Kita bersyukur, belum 100 hari atau tepat hari ke-79 Presiden Prabowo Subianto telah memulai tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG),” kata Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Selasa (7/1/2024).
Buya Amirsyah menyampaikan, dimulainya program MBG menegaskan bahwa program unggulan Presiden Prabowo ini bukan sekadar semboyan, apalagi omon-omon.
“Karena itu, kerja nyata ini perlu diapresiasi agar sukses baik dalam bentuk perencanaan maupun pelaksanaan. Sebaliknya kita tidak mau gagal karena ini merupakan hajat hidup semua pihak. Karena itu, semua pihak patut mengapresiasi dan mendukung program ini bisa berkelanjutan,” tuturnya.
Buya Amirsyah mengingatkan, program MBG untuk pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil dan menyusui harus tepat sasaran.
Buya Amirsyah menerangkan, program MBG akan menyasar sekitar 600 ribu orang di wilayah perkotaan dan pedesaan di kabupaten yang sudah pernah menjalankan uji coba dalam beberapa bulan terakhir.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah menyampaikan, saat ini 140 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok progran MBG. Jumlah tersebut diproyeksikan akan terus bertambah sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, kata dia, ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya telah mendaftar dan sedang melalui proses evaluasi. Oleh karena itu, menurutnya, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara terus menerus sehingga, dapat dijamin kualitas MBG.
Buya Amirsyah meminta agar pemerintah dapat memastikan bahwa tidak ada pengutan biaya dalam proses pendaftaran mitra kerja.
Menggerakkan UMKM
Buya Amirsyah menekankan, program MBG ini diharapkan dapat menggerakkan sektor UMKM untuk mendorong perekonomian masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Oleh karena itu harus dipastikan ekonomi masyarakat dapat bergerak ke arah yang lebih baik. Sebab program MBG melibatkan petani, peternak, dan UMKM setempat. Prinsip kolaborasi multisektor diharapkan banyak menggerakkan sektor UMKM,” paparnya.
Selain itu, unit-unit usaha di daerah bisa berjalan seperti koperasi, BUMDes, kopontren, dan lain-lain. Menurutnya, semuanya memiliki target untuk memastikan anak Indonesia tumbuh dan berkualitas unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Dengan langkah konkret, kualitas pendidikan harus sejalan dengan asupan gizi yang halal dan tayib dibutuhkan anak-anak,” tutupnya.
Sumber: MUI