Tutup
Daerah

Kebakaran di Desa Talangakar Akibat Kebocoran Pipa Minyak PT Medco

4
×

Kebakaran di Desa Talangakar Akibat Kebocoran Pipa Minyak PT Medco

Sebarkan artikel ini
Kebakaran di Desa Talangakar Akibat Kebocoran Pipa Minyak PT Medco

Kabarnus24.com, PALI-SUMSEL | Kebocoran pipa minyak milik PT. Medco E&P Indonesia yang terjadi di Desa Talang Akar,Kecamatan Talang Ubi,Kabupaten PALI, pada Rabu (22/1) pagi, berujung pada kebakaran yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerugian besar.

Insiden ini juga berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar, khususnya mereka yang bergantung pada Sungai II sebagai sumber air.

Menurut laporan kepolisian,kebocoran pertama kali diketahui sekitar pukul 06.30 WIB oleh warga setempat.
Minyak mentah dari pipa yang bocor mengalir hingga sejauh 8 kilometer di sepanjang aliran Sungai II,perbatasan antara Kabupaten PALI dan Kabupaten Musi Banyuasin. Meski pihak PT.Medco E&P Indonesia langsung berusaha melakukan perbaikan pada pipa tersebut,kebakaran tetap terjadi pada siang harinya.

Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K., M.H.,mengonfirmasi bahwa kebakaran yang dipicu oleh kebocoran pipa minyak telah merusak lahan di sekitar aliran sungai.

“Kami menduga api berasal dari percikan dititik aliran minyak yang mengalir di sungai.Kerugian yang dialami PT.Medco E&P Indonesia diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,”ujar Kapolres saat meninjau lokasi kejadian.

Sungai II yang menjadi tumpuan masyarakat sekitar kini tercemar oleh minyak mentah,membuat airnya tidak lagi bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sunarto,Kepala Desa Talang Akar menyatakan kekhawatiran atas pencemaran tersebut.

“Kami sangat berharap PT.Medco E&P Indonesia segera melakukan pembersihan aliran sungai,Masyarakat kami bergantung pada sungai ini untuk kebutuhan air bersih,”ungkapnya dihadapan para jurnalis.

Di sisi lain,masyarakat juga merasa kecewa atas lambatnya respons perusahaan dalam menangani kebocoran.

“Saat warga melaporkan kejadian ini kepada pihak perusahaan, perbaikan baru dilakukan beberapa jam kemudian. Bahkan,kebakaran sudah sempat terjadi sebelum langkah pencegahan yang lebih serius dilakukan,” tambah Sunarto.

Polisi tidak menutup kemungkinan adanya unsur sabotase dalam insiden ini.

“Kami sedang menyelidiki dugaan sabotase yang mengakibatkan kebocoran pipa. Tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang sengaja mencari keuntungan dari situasi ini,” ujar Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nasron Junaidi, S.H.,M.H.

Selain itu, insiden ini dikhawatirkan dapat memicu aksi protes dari warga yang terdampak.

“Kami telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi protes sebelum ada penyelesaian dari pihak perusahaan.Pendataan kerugian warga harus segera dilakukan agar masyarakat merasa aspirasinya didengar,” jelas AKP Suandi, S.H., Kasat Intelkam Polres PALI.

Untuk meminimalkan dampak lebih lanjut,beberapa langkah telah diambil oleh berbagai pihak.
Tim pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten PALI dan PT.Pertamina EP dikerahkan ke lokasi,meskipun medan yang sulit membuat pemadaman tidak optimal.

PT. Medco E&P Indonesia juga telah memasang oil boom untuk mencegah tumpahan minyak meluas.

Kepolisian merekomendasikan perusahaan segera membersihkan aliran sungai dan mendata kerugian masyarakat akibat kebakaran ini.

“Kami meminta PT.Medco E&P Indonesia untuk lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah ini,termasuk mengganti kerugian masyarakat yang lahannya terdampak,”tegas Kapolres Khairu Nasrudin,pada Rabu malam saat meninjau langsung ke lokasi (22/1/2025).

Sementara itu,pihak perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, juru bicara PT. Medco E&P Indonesia yang hadir di lokasi menyampaikan komitmennya untuk segera menangani masalah tersebut.

“Kami akan memastikan seluruh langkah mitigasi dilakukan agar situasi dapat kembali kondusif dan masyarakat tidak lagi terdampak,”katanya.

Pengamat energi,Dr.Surya Ananda,menilai bahwa insiden ini mencerminkan perlunya pengelolaan infrastruktur yang lebih baik.

“Kebocoran pipa minyak sering terjadi akibat minimnya perawatan.Selain itu,potensi sabotase harus ditangani dengan serius,karena jika tidak,akan semakin memperburuk citra perusahaan dan mengancam kestabilan sosial di wilayah tersebut,”ujarnya.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab perusahaan dalam menjaga lingkungan dan menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar operasi mereka.

“Masyarakat berharap insiden ini dapat segera diselesaikan,tanpa meninggalkan luka mendalam bagi lingkungan maupun sosial.”pungkas Kapolres PALI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *