Tutup
Berita

PDA Garut Gelar In House Training Layanan Kesehatan Inklusif

0
×

PDA Garut Gelar In House Training Layanan Kesehatan Inklusif

Sebarkan artikel ini
PDA Garut Gelar In House Training Layanan Kesehatan Inklusif

KabarNusa24. Com//Garut, – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Garut menggelar _In House Training_ Layanan Kesehatan Inklusif bagi beberapa Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum’at (7/2/2025).
PDA Garut Gelar In House Training Layanan Kesehatan Inklusif
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho, dengan pemateri yakni drg. Yus Ruseno – Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Barat hingga Rita Tri Haryani – Kepala Bagian Usaha Mandiri Disability Inclusion Specialist Resource Center Pusat Rehabilitasi YAKKUM.
PDA Garut Gelar In House Training Layanan Kesehatan Inklusif
Kabid Kesmas Dinkes Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PD Aisyiyah Garut, terlebih menurutnya kegiatan ini bukan hanya diikuti oleh Kabupaten Garut saja, akan tetapi diikuti secara virtual oleh seluruh majelis kesehatan Aisyiyah di Jawa Barat.

“Saya rasa ini sebuah wujud nyata bahwa layanan kesehatan itu tidak membeda-bedakan status lagi, terutama kaum disabilitas yang mungkin secara tekad kita pengen memberikan layanan tapi kesiapan Fasyankes kita seperti apa, fasilitasnya seperti apa, sarana prasarana, tenaganya SOP-nya, kebijakannya sudah ada belum, saya rasa ini sebuah hal yang sangat baik sekali Aisyiyah berperan dalam ingin memberikan pelatihan layanan kesehatan untuk semuanya,” ujar dr. Tri.

Ia berharap semua pihak dapat berperan dalam memberikan layanan kesehatan inklusif ini, sehingga layanan kesehatan bisa diberikan kepada semua orang.

Sementara itu, Kepala Bagian Usaha Mandiri Disability Inclusion Specialist Resource Center Pusat Rehabilitasi YAKKUM juga selaku Fasilitator In House Training Layanan Kesehatan Inklusif, Rita Tri Haryani, menuturkan, pada kesempatan ini pihaknya ingin melihat langsung bagaimana kesadaran nakes akan pentingnya mengupayakan layanan kesehatannya menjadi inklusif.

Sehingga, dalam kegiatan ini pihaknya menyampaikan beberapa materi mulai dari arti disabilitas, ragam disabilitas, hingga cara berinteraksi bdan berkomunikasi dengan disabilitas, yang harapannya bisa membuka wawasan para peserta untuk bisa mengimplementasikannya di layanan masing-masing.

“Sampai pada mungkin tindaklanjutnya ada nanti kita akan lihat rencana jangka pendek apa yang akan mereka bisa lakukan, sehingga layanan kesehatan inklusif itu bisa diwujudkan karena itu bagian dari kebijakan pemerintah juga,” tutur Rita.

Ia memaparkan layanan kesehatan inklusif adalah layanan yang terbuka untuk siapapun, sehingga layanan kesehatan tersebut harus siap untuk menerima pasien dengan kondisi apapun, baik itu lansia hingga disabilitas, di mana menurutnya mereka mempunyai banyak hambatan dalam mengakses layanan kesehatan.

Ia pun berharap Aisyiyah bisa menjadi _pioneer_ dalam mendorong setiap layanan kesehatan untuk bisa terbuka kepada siapapun.

Di tempat yang sama, Ketua PD Aisyiyah Garut, Eti Nurul Hayati, mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Nakes dari 7 Puskesmas yang ada di Kabupaten Garut, kemudian dari Klinik Muhammadiyah Garut Kota, Klinik Darul Arqam, hingga majelis kesehatan Aisyiyah se-Provinsi Jawa Barat yang mengikuti secara virtual.

Eti memaparkan tujuan diselenggarakannya _In House Training_ Layanan Kesehatan Inklusif ini yaitu sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh khususnya disabilitas, sehingga para penyandang disabilitas bisa tetap hidup sehat, produktif, dan bermartabat.

Selain itu, imbuh Eti, tujuan kegiatan ini untuk memberikan wawasan bahwa penyandang disabilitas berhak memperoleh akses atas fasilitas layanan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, aman, bermutu, dan terjangkau.

Adapun tindaklanjut dari kegiatan ini, imbuh Eti, akan ada satu model pelayanan disabilitas di salah satu Puskesmas di Kabupaten Garut.

“Harapannya bahwa layanan kesehatan inklusif dapat tersedia di semua Faskes dan di berbagai tingkatan, jadi ada tingkatan dari Puskesmas atau tingkatannya kecamatan, kemudian dari tingkatan kabupaten (seperti) rumah sakit-rumah sakit besar, Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten Garut semuanya itu ada khusus untuk kemudahan para penyandang disabilitas,” ucapnya.

Ia juga berharap dengan kegiatan ini terdapat sinergitas dan dukungan dari multi pihak, baik dari pemerintah, penyedia layanan, organisasi atau komunitas disabilitas, ormas dan lainnya, untuk mengembangkan layanan bagi penyandang disabilitas atau layanan kesehatan inklusif.

“Dan yang ketiga ini Aisyiyah memandang tenaga kesehatan ini sangat memegang peran sentral, maka saat ini kami mengundang atau yang menjadi peserta adalah dari Faskes ya, ini juga diharapkan (bisa) memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bersifat inklusif, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas, jadi semuanya ini (sebenarnya) sudah memberikan layanan tetapi (harapannya) ada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *