Tutup
BeritaReligi

Di depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag Jelaskan Keutamaan Niat Puasa

3113
×

Di depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag Jelaskan Keutamaan Niat Puasa

Sebarkan artikel ini
Di depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag Jelaskan Keutamaan Niat Puasa
Ribuan jamaah shalat Tarwih di Masjid Istiqlal Jakarta.

Kabarnusa24.com | JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi penceramah pada malam pertama Salat Tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Istiqlal. Menag menyampaikan keutamaan niat dalam berpuasa.

“Izinkan Saya menyampaikan, mumpung masih awal Ramadhan. Segala amal ibadah itu harus disertai niat. Kalau puasa tanpa niat itu diet, kalau sholat tanpa niat itu olah raga. Inti dari setiap ibadah itu adalah niat. Kalau kita lupa berniat, ini persoalan dalam ibadah kita,” terang Menag Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal di Jakarra, Jumat (28/2/2025).

Di depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag Jelaskan Keutamaan Niat Puasa
Menteri Agama Nasaruddin Umar

Menag Nasaruddin Umar mengingatkan ribuan jamaah shalat Tarwih di Masjid Istiqlal dan seluruh umat muslim yang melaksanakan puasa untuk memperbaiki niatnya dengan baik. Dalam pendekatan Fiqh, setiap ibadah itu tetap diminta untuk berniat.

“Konsep niat berpuasa menurut Imam Syafi’I, niat berpuasa dilakukan pada malam harinya, jangan biasakan pas sahur, itu sudah pagi. Setiap malam kita harus berniat berpuasa. Tolong ingatkan keluarganya, jadi lah muballigh dan guru dirumah masing-masing,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Selain itu, lanjut Menag Nasaruddin Umar, ada juga pendapat Imam Mazhab lainnya, yakni Imam Abu Hanifah r.a, gurunya Imam Syafi’i. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa berniat berpuasa cukup satu kali selama Ramadhan. Ini fungsinya untuk membackup pendapat Imam Syafi’I yang ketika setiap hari harus berniat berpuasa.

Di depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag Jelaskan Keutamaan Niat Puasa

“Kita harus memperhatikan diawal Ramadan, kita harus membuat kejutan-kejutan diawal Ramadhan. Mohon kita mulai start mengaji atau khataman Alquran, dan mumpung libur hari Sabtu. Dan yang memiliki rencana-rencana monumental niatkan dan mulailah pada bulan Ramadan. Seperti peletakan batu pertama sebuah bangunan, atau menulis buku, dan lainnya,” terang Menag Nasaruddin Umar.

Bahkan, kata Menag Nasaruddin Umar, apapun hal besar yang direncanakan, baik aspek bisnis, sosial, kebudayaan, dan seterusnya, agar mengawalinya pada bulan suci Ramadan. Sejarah membuktikan bahwa kejadian-kejadian yang monumental itu adalah apa yang ditanamkan pada Ramadan.

“Banyak peristiwa penting dalam agama Islam terjadi pada bulan Ramadan. Seperti malam ketika diturunkannya Al-Qur’an/malam nuzul Al-Qur’an. Peristiwa ini memiliki makna yang sangat penting. Selain Al-Qur’an itu diturunkan, juga sekaligus menjadikan Muhammad Saw menjadi Nabi dan juga sekaligus sebagai Rasul,” jelas Menag Nasaruddin Umar.

Selamat menjalankan Ibadah Bulan Suci Ramadhan 1446 H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *