Sudah Luruskah Pilar Agamaku

Sudah Luruskah Pilar Agamaku
ilustrasi Godaan setan saat ibadah Sholat

Sudah Luruskah Pilar Agamaku

KABARNUSA24.COM, Ketahuilah! Sesungguhnya shalat memiliki bentuk yang dzohir dan hakekat yang bathin.

Seseorang yang menjalankan shalat, tidak bisa dianggap sebagai orang yang telah melakukan shalat, sampai ia mendirikan dzahir dan bathinnya.

Adapun bentuk dzahirnya shalat berupa rukun dan adab. Di antaranya adalah berdiri, membaca al-Fatihah, ruku’, sujud ,dan lain-lain.

Sedangkan hakekatnya shalat adalah berupa hadirnya hati dengan khusyu’ kepada Allah, niat yang ikhlas karena Allah, dan melakukannya dengan penuh semangat dan kesungguhan.

Karena itu, saat melakukan shalat, hendaknya fikiran kita hanya terfokus kepada shalat saja. Jangan sampai terlintas di benak kita hal-hal selain shalat.

Bagaimana caranya?
Yang pertama kali dilakukan saat kita berdiri menghadap kiblat adalah, memalingkan wajah dari semua arah menuju arah kiblat semata. Jika semula kita menoleh ke kanan dan ke kiri, maka saat shalat akan dimulai, fokuskanlah hati dan pikiran hanya kepada Allah!

Jika di tengah-tengah shalat kita memikirkan hal yang lain, maka kembalikanlah pikiran kita kepada shalat lagi. Jika pikiran kita berpaling lagi, maka kembalikanlah lagi.

Teruslah berusaha seperti itu hingga keseluruhan shalat kita benar-benar khusyu’ kepada Allah SWT.

Imam Ghozali berkata, “Apakah menurutmu, memalingkan hati dari segala urusan untuk fokus kepada Allah semata, itu tidak dituntut darimu?”

“Sekali-kali tidak! Justru tidak ada yang diminta kecuali hal itu!” (Yaitu memalingkan hati hanya untuk Allah semata)

Jika hati kita khusyu’ dan hadir di dalam shalat, maka anggota badan kita akan tenang dan tidak akan menoleh kemana-mana. Dan sebaliknya, jika badan kita tidak bisa tenang, maka hati kita pun tidak akan bisa khusyu’ di dalam shalat.

Rasulullah SAW bersabda,

إذا قام العبد إلى الصلاة، فكان هواه و وجهه وقلبه إلى الله عز وجل، انصرف كيوم ولدته أمه

“Apabila seseorang hamba mendirikan shalat, lalu konsentrasinya, wajahnya dan hatinya hanya tertuju kepada Allah, maka ketika ia keluar dari shalatnya, seperti keadaan baru dilahirkan oleh ibunya.” (Diampuni semua dosanya)

Rasulullah SAW juga bersabda,

لَا يَزَالُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مُقْبِلًا عَلَى الْعَبْدِ فِي صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ فَإِذَا صَرَفَ وَجْهَهُ انْصَرَفَ عَنْهُ

“Allah akan selalu menghadap kepada hamba-Nya ketika ia shalat, selama hamba-Nya tidak memalingkan pandangannya, tapi apabila ia berpaling, maka Allah akan pergi darinya.”

Naudzubillah! Jangan sampai Allah berpaling dari kita.

Karena itu, marilah kita berusaha untuk memperbaiki shalat dengan menyempurnakan rukun-rukunnya. Serta selalu menghadirkan hati di dalam shalat dan memfokuskan pikiran hanya kepada Allah, agar shalat kita diterima di sisi-Nya.

 

y-wa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *