Bondowoso, – kabarnusa24.com. Kelangkaan gas LPG 3 kg di Bondowoso, segera bisa diatasi. Ini setelah anggota DPR RI dari PKB Nasim Khan mendatangi pihak SPPBE Taman Grujugan. Nasim Khan ditemui oleh Zico perwakilan Pertamina di SPPBE Taman Grujugan untuk berdialog.
Dalam kesempatan itu, Zico mengatakan dibandingkan tahun 2023 maka pada tahun 2024 ada penurunan kuota jatah gas LPG di Bondowoso. Kuota Bondowoso tahun 2024 sebesar 18.090 MT sedangkan Realisasi tahun 2023 sebesar 18.522 MT. Kuota 2024 mengalami penurunan sebesar 432 MT sekitar 144rb tabung atau 2,3% dari Realisasi 2023
“Jika dikonversi ke tabung LPG jumlah penurunan kuota itu sebanyak 144 ribu tabung,”katanya. Juga, adanya kenaikan demand atau permintaan karena puasa ramadhan dan jelang lebaran. Sebab masyarakat banyak yang punya usaha mikro atau kecil, seperti bikin kue dll untuk dijual. Juga, adanya bazar ramadhan. “Namun dalam beberapa hari ini, kebutuhan gas LPG segera terpenuhi,”katanya.
Sementara itu, Nasim Khan yang berdiskusi atau berdialog dengan Zico, menguraikan ada lima hal yang bikin gas LPG langka di Bondowoso.”Ternyata ada pengurangan kuota saat hari libur fakultatif. Seharusnya saat hari libur fakultatif saat hari besar ada penambahan gas LPG bukan malah dikurangi,”katanya.
Faktor kedua, karena pagu atau jatah LPG di Bondowoso itu dikurangi. Ketiga, harus ada kearifan lokal.”Yakni, dari sepuluh agen LPG di Bondowoso ,ada dua agen yang berasal dari luar Bondowoso.Ini seharusnya ditata ulang seharusnya agen itu orang Bondowoso,”katanya.
Faktor keempat, harus ada kerja sama antara pangkalan dan agen terutama bagi pengkalan yang melayani masyarakat yang ada di pelosok atau gunung. Ini agar distribusi LPG lancar. Kelima, harus ada sinergitas dengan kepolisian TNI dalam mengawasi distribusi LPG.”jika ada kendala terkait gas LPG bisa lapor ke saya selaku anggota DPR RI dari PKB. Nanti, saya akan bicara dengan pemerintah atau menteri BUMN,”, katanya.
Nasim tidak ingin ada Warga Bondowoso hidup miskin.”Haram hukum nya warga Bondowoso Situbondo Banyuwangi hidup miskin.karena pemerintah dan DPR terus menerus memberi banyak bantuan ke masyarakat.apakah itu subsidi maupun bantuan langsung tunai,”kata nya. Dan nilai subsidi ke masyarakat itu sangat besar sekali.(Eko)
