Palembang – Pejabat (Pj) Rektor Universitas Sjakhyakirti, Dr. Ir. Nur Ahmadi, MS, secara tegas membantah isu dualisme yang belakangan ini mencuat ke publik. Menurutnya, isu tersebut tidak berdasar dan hanya upaya untuk menghambat proses akreditasi Universitas Sjakhyakirti yang sedang berjalan.
“Isu dualisme itu tidak benar. Hal ini seperti sengaja digiring untuk menunda proses akreditasi universitas kami,” ujar Nur Ahmadi, Selasa (24/12).
Klarifikasi Soal Kepemimpinan
Dr. Ir. Nur Ahmadi.MS. menjelaskan, pergantian struktur kepemimpinan di Universitas Sjakhyakirti telah berlangsung sesuai mekanisme. Saat ini, kewenangan menentukan dan memilih pejabat di lingkungan universitas sepenuhnya berada di tangan Pembina Yayasan Sjakhyakirti.
“Rektor lama, Agoes Thony, juga sudah menyerahkan kunci mobil dan ruangan secara baik-baik tanpa ada konflik,” tambahnya.
Dr. Ir. Nur Ahmadi.MS. sendiri ditunjuk sebagai Pj Rektor berdasarkan keputusan resmi dari Yayasan Perguruan Sjakhyakirti. Selain itu, Ibu Susan dari kepengurusan yayasan dan Chitra Imelda,SH.MH selaku Pj Wakil Rektor II turut mendukung langkah-langkah yang diambil demi kelancaran administrasi kampus.
Fokus pada Akreditasi
Lebih lanjut, Nur Ahmadi menilai, tuduhan yang beredar belakangan ini, termasuk laporan negatif kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2DIKTI), tidak membantu situasi. Bahkan, laporan itu dianggap sebagai bentuk provokasi yang memanfaatkan mahasiswa untuk kepentingan tertentu.
“Kami di sini fokus bekerja keras untuk menyelesaikan berkas akreditasi di Desember. Namun, malah muncul berita-berita negatif. Kami berharap pihak L2DIKTI mau menerima kami untuk berdiskusi secara terbuka, bukan berdasarkan laporan sepihak,” tegasnya.
Komitmen untuk Mahasiswa
Pihak universitas dan yayasan memastikan bahwa mereka tetap mengutamakan kepentingan mahasiswa. Layanan akademik, kegiatan perkuliahan, hingga berbagai kebutuhan kampus lainnya terus diupayakan berjalan maksimal meskipun di tengah isu yang beredar.
“Kami berkomitmen memberikan yang terbaik untuk mahasiswa dan menjaga kualitas universitas. Mari bersama-sama fokus membangun, bukan saling menjatuhkan,” pungkas Nur Ahmadi.
Hingga saat ini, Universitas Sjakhyakirti terus berupaya menyelesaikan proses akreditasi dengan optimal. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan suasana yang kondusif demi kemajuan dunia pendidikan di Sumatera Selatan.
Pewarta : Lily