Daerah  

Halal Bihalal Tingkat Jabar Pj Bupati Bekasi : Halal Bihalal Tradisi Khas Indonesia yang Harus Dipertahankan

Halal Bihalal Tingkat Jabar Pj Bupati Bekasi : Halal Bihalal Tradisi Khas Indonesia yang Harus Dipertahankan
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan menghadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal bersama Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dalam rangka Idul Fitri 1445 Hijriah tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Gedung Sate Bandung, pada Kamis (18/4). 

BANDUNG – JAWA BARAT || KABARNUSA24.COM

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan menghadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal bersama Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dalam rangka Idul Fitri 1445 Hijriah tingkat Provinsi Jawa Barat, di Aula Gedung Sate Bandung, pada Kamis (18/4).

Kegiatan Halal Bihalal turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, unsur Forkopimda Jawa Barat, Bupati/Walikota se-Jawa Barat, pimpinan instansi vertikal, BUMD se-Jawa Barat dan para kepala perangkat daerah Pemprov Jawa Barat.

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Bekasi menyampaikan bahwa kegiatan Halal Bihalal ini merupakan tradisi khas Indonesia yang mempunyai kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang harus dipertahankan.

Untuk itu disampaikannya, sejalan dengan peribahasa sunda yang dikatakan oleh Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin bahwa karakter utama dari masyarakat sunda adalah harmoni yang digambarkan dari peribahasa silih asih, asah, asuh.

“Artinya kalau nilai ini terus dipertahankan oleh generasi kita dan generasi selanjutnya maka kehidupan gemah ripah, repeh rapih atau Swantantra Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi ini bisa tercapai,” ungkapnya.

Demikian juga mengenai tata krama, tata bahasa dan perilaku, Dani ingin kearifan lokal warisan budaya luhur tetap dipertahankan oleh masyarakat Jawa Barat. Karena menurutnya, kearifan budaya lokal merupakan suatu produk dari akal budi manusia, yang memiliki nilai luhur untuk kemajuan bangsa.

“Kunci dari kemajuan bangsa yang tidak boleh ditinggalkan meskipun dengan kemajuan teknologi, informasi ialah nilai dari budaya lokal,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyampaikan bahwa sebagai warga atau penduduk yang tinggal di wilayah Jawa Barat, tentunya masyarakat Jawa Barat dapat menjaga dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal seperti yang terkandung dalam peribahasa sunda yakni silih asih asah dan asuh.

“Pesan dari peribahasa sunda ini harus kita maknai dan senantiasa menjadi landasan dalam setiap interaksi dan hubungan kita semua,” tuturnya.

Dirinya pun mengajak para hadirin agar menjadikan momen tersebut sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan kesadaran pentingnya saling mendukung, membantu satu sama lain.

Selain itu, ia juga meminta agar menghayati dan mengimplementasikan peribahasa sunda lainnya, yaitu “Tata Titi Duduga Peryoga” yang artinya sebagai manusia kita harus menjaga sopan santun kepada orang lain, maka orang lain pun akan bersikap sopan kepada kita.

Menurutnya, peribahasa ini juga mengajarkan kita pentingnya memiliki tata krama yang baik dalam berinteraksi, memiliki ketepatan dalam tindakan serta memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.

“Dengan menghayati peribahasa ini kita akan mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan lebih efektif, sehingga sebelum mengambil keputusan, pemimpin harus mempertimbangkan dampaknya terhadap semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung,” katanya.

Bey Machmudin mengajak agar momentum Idul Fitri ini dapat dijadikan ajang merefleksikan diri agar mampu meningkatkan kualitas hubungan dengan sesama serta meningkatkan kontribusi dalam membangun Jawa Barat yang lebih baik dan lebih maju. (Prokopim Pemkab Bekasi)

 

Sumber: Diskominfosantik kabupaten Bekasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *